KONEKSI
ANTAR MATERI MODUL 2.3
COACHING
UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
TENI
MARYANI
CGP
ANGKATAN 9 PURWAKARTA
Pertanyaan pemantik :
- Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di
sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu
pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi ?
Seorang coach di sekolah
memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan siswa secara holistik.
Coach tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membantu siswa
dalam pengembangan sosial dan emosional mereka. Dalam hal ini, saya akan menjelaskan
peran seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi pembelajaran
berdiferensiasi serta pembelajaran sosial dan emosi.
Peran seorang coach di
sekolah
Setelah mempelajari modul
2.3 ini saya sangat senang sekali dan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam
hal pengajaran yaitu dilatih menjadi seorang coach di sekolah berperan sebagai
mentor dan fasilitator dalam membantu siswa dalam mencapai tujuan mereka, baik di
dalam maupun di luar kelas. Dalam hal ini saya sering kali dimintai pendapat
murid saya dalam hal akademik ataupun masalah pribadi, masalah sosial dan
emosional yang dihadapi oleh siswa sangat bermacam – macam, seperti masalah
kepercayaan diri, hubungan dengan teman sebaya, dan mengelola emosi.
Selain sebagai mentor atau
guru saya dapat memberikan dukungan moral dan mendengarkan siswa yang mengalami
kesulitan. Dengan demikian, sebagai coach dapat membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. dengan bekal ilmu yang saya dapat dari modul 2.3 ini
mengenai coaching saya dapat dengan mudah membantu mereka untuk menguraikan
masalah dan menemukan solusi yang akan dicapai untuk tujuan tertentu.
- Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
Menurut Whitmore (2003) mendefinisikan coaching
sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya.
Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada
mengajarinya. Coaching dalam metode
pengembangan diri bahwa fungsi coaching
sudah dipraktikan selama ini di sekolah yaitu sebagai mentoring,
konseling, fasilitasi dan training. Dari keempat metode pengembangan diri tersebut memilik
peran yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan hubungan antar coach sera
coaching.
Sebagai pemimpin
pembelajaran selain harus menguasai kompetensi Sosial emosial untuk
memperhatikan perbedaan individual siswa dalam belajar dan memastikan
pembelajaran yang berpihak pada murid, maka perlu adanya supervisi
akademik yang bertujuan untuk
pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Untuk
melaksanakan supervisi pendidikan perlu adanya ruang untuk mendorong perbaikan
dan pengembangan diri guru di sekolahnya dalam kegiatan coaching, baik sebagai
coach maupun sebagai coachee. Pelaksanaan
supervisi akademik akan meningkatkan pengembangan diri seseorang dalam
menumbuhkan moitivasi tersendiri. Selain itu dalam pelaksanaan harus
menggunakan keterampilan coaching dengan paradigma berfikir dan prinsip
coaching yang ditunjang dengan kompetensi coaching.
Peranan Coach ialah dapat membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Coach dapat memberikan dukungan
tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, seperti
dengan memberikan materi yang lebih terperinci, menjelaskan konsep dengan cara
yang berbeda, atau memberikan contoh konkret untuk membantu siswa memahami
materi pelajaran.
Selain itu, coach juga
dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dengan cara yang
berbeda-beda. Coach dapat memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, seperti dengan memberikan
materi yang lebih terperinci, menjelaskan konsep dengan cara yang berbeda, atau
memberikan contoh konkret untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.
Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya
dari awal memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk
menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang
disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan
bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambunga.
Keterampilan coaching
memiliki keterkaitan yang erat dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin
pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, seseorang harus memiliki kemampuan
untuk memimpin dan mengelola tim, serta membantu anggota tim dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Keterampilan coaching sangat relevan dalam
pengembangan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam hal ini. Berikut adalah
beberapa keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi
sebagai pemimpin pembelajaran :
a. Keterkaitan dengan Pembelajaran Sosial dan Emosi
Seorang coach memiliki
kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa dan membantu mereka
dalam mencapai tujuan Pembelajaran sosial dan emosi adalah bagian penting dari
pengembangan siswa secara holistik. Coach di sekolah dapat membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui pendekatan yang
terstruktur dan berkelanjutan.
Coach dapat memberikan
dukungan dalam hal ini dengan membantu siswa mengidentifikasi dan mengelola
emosi mereka, meningkatkan kemampuan interpersonal, membangun hubungan yang
positif dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam
mengatasi konflik. Dalam hal ini, coach dapat membantu guru dalam melaksanakan
program pembelajaran sosial dan emosi di sekolah. Coach dapat bekerja sama
dengan guru dalam mengembangkan program pembelajaran sosial dan emosi yang
terintegrasi dengan kurikulum dan memfasilitasi kegiatan dan program sosial dan
emosi di sekolah.
b. Kemampuan untuk Mendengarkan dan Memberikan
Dukungan
Sebagai seorang coach,
kemampuan untuk mendengarkan dan memberikan dukungan sangat penting. Hal ini
juga relevan dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran.
Seorang pemimpin pembelajaran yang baik harus memiliki kemampuan untuk
mendengarkan keluhan dan masalah anggota tim, serta memberikan dukungan dan
solusi yang tepat. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat
membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan meningkatkan kinerja tim
secara keseluruhan.
c.
Kemampuan untuk Mengembangkan
Keterampilan dan Potensi Anggota Tim
Seorang coach memiliki
peran penting dalam mengembangkan keterampilan dan potensi siswa. Hal ini juga
relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang
pemimpin pembelajaran harus mampu mengembangkan keterampilan dan potensi anggota
tim, serta membantu mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat menciptakan tim yang lebih
efektif dan produktif.
d. Kemampuan untuk Membangun Hubungan dan
Meningkatkan Kinerja Tim
yang telah ditetapkan.
Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin
pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk
membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan membantu mereka dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin
pembelajaran dapat meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
e. Kemampuan untuk Mengelola Konflik
Seorang coach memiliki kemampuan untuk membantu siswa dalam mengatasi konflik dan meningkatkan keterampilan interpersonal mereka. Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk mengelola konflik yang terjadi di antara anggota tim dan membantu mereka dalam menyelesaikan masalah secara efektif. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Pemikiran reflektif
terkait pengalaman belajar
Saya sangat senang sekali dan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam hal pengajaran yaitu dilatih menjadi seorang coach di sekolah berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam membantu siswa dalam mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas, yang perlu diperbaiki dalam pengalaman sebagai coach adalah untuk mengembangkan kompetensi sebagai seorang coach ,yaitu bagaimana untuk belajar mengembangkan kemampuan berkomunikasi salah satunya adalah memberikan pertanyaan berbobot kepada coachee untuk membantu coachee menemukan solusi permasalahan yang dihadapi.
Analisis untuk implementasi dalam konteks Calon Guru Penggerak
Ada banyak tantangan yang
dihadapi sebagai seorang coach dan guru penggerak yang sesuai dengan konteks
asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) yaitu tantangan dalam memotivasi
siswa: Siswa seringkali kehilangan motivasi untuk belajar, terutama dalam
kondisi yang sulit seperti pandemi saat ini. Guru sebagai penggerak harus
mencari cara untuk memotivasi siswa dengan cara yang berbeda-beda agar mereka
tetap termotivasi dan terus belajar.
alternatif solusi
terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah guru
dapat mencoba berbagai cara seperti memberikan tantangan atau proyek yang
menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga
dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung dengan
memberikan umpan balik yang konstruktif.
Kemudian tantangan
berikutnya ialah tantangan dalam mengatasi perbedaan siswa: Setiap siswa
memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Hal ini membuat tugas guru
menjadi lebih sulit dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat mencapai
semua siswa di kelas.
Alternatif solusi
terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah Guru
dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memahami kebutuhan belajar
siswa dan menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minat
mereka. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya
lainnya untuk membantu siswa dalam belajar.
Membuat keterhubungan
Materi
Sebelum mempelajari
teknik coaching, saya hanya fokus pada pemberian materi pembelajaran dan
penggunaan metode pengajaran yang sudah terbiasa. Sehingga saya belum terbiasa
untuk mengetahui kebutuhan belajar masing-masing siswa secara individu dan
meresponnya dengan cara yang sesuai. Selain itu, mereka mungkin belum terbiasa
untuk memberikan umpan balik konstruktif secara teratur dan berusaha untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar siswa.
Setelah mempelajari
teknik coaching, saya lebih terampil dalam memahami kebutuhan belajar individu
siswa dan memberikan solusi yang sesuai. Setelah mempelajari teknik coaching
saya juga lebih terampil dalam memberikan umpan balik konstruktif secara teratur,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar, serta membantu siswa
mencapai tujuan mereka.
Selain itu, dengan teknik
coaching, saya dapat menjadi lebih efektif dalam membangun hubungan yang
positif dengan siswa, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam
belajar. Selain itu, teknik coaching juga dapat membantu saya untuk membangun lingkungan
kelas yang lebih inklusif dan berdiferensiasi, yang memungkinkan siswa dengan
berbagai kebutuhan belajar untuk berkembang dengan cara yang sesuai dengan
kemampuan mereka.