Minggu, 03 Desember 2023

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3
COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
TENI MARYANI
CGP ANGKATAN 9 PURWAKARTA




Pertanyaan pemantik :

  • Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi ?

Seorang coach di sekolah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan siswa secara holistik. Coach tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membantu siswa dalam pengembangan sosial dan emosional mereka. Dalam hal ini, saya akan menjelaskan peran seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi pembelajaran berdiferensiasi serta pembelajaran sosial dan emosi.

Peran seorang coach di sekolah

Setelah mempelajari modul 2.3 ini saya sangat senang sekali dan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam hal pengajaran yaitu dilatih menjadi seorang coach di sekolah berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam membantu siswa dalam mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas. Dalam hal ini saya sering kali dimintai pendapat murid saya dalam hal akademik ataupun masalah pribadi, masalah sosial dan emosional yang dihadapi oleh siswa sangat bermacam – macam, seperti masalah kepercayaan diri, hubungan dengan teman sebaya, dan mengelola emosi. 

Selain sebagai mentor atau guru saya dapat memberikan dukungan moral dan mendengarkan siswa yang mengalami kesulitan. Dengan demikian, sebagai coach dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. dengan bekal ilmu yang saya dapat dari modul 2.3 ini mengenai coaching saya dapat dengan mudah membantu mereka untuk menguraikan masalah dan menemukan solusi yang akan dicapai untuk tujuan tertentu.

  • Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin  pembelajaran?

Menurut Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.  Coaching dalam metode pengembangan diri bahwa fungsi coaching  sudah dipraktikan selama ini di sekolah yaitu sebagai mentoring, konseling, fasilitasi dan training. Dari keempat  metode pengembangan diri tersebut memilik peran yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan hubungan antar coach sera coaching.

Sebagai pemimpin  pembelajaran selain harus menguasai kompetensi Sosial emosial untuk memperhatikan perbedaan individual siswa dalam belajar dan memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid, maka perlu adanya supervisi akademik  yang bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Untuk melaksanakan supervisi pendidikan perlu adanya ruang untuk mendorong perbaikan dan pengembangan diri guru di sekolahnya dalam kegiatan coaching, baik sebagai coach maupun  sebagai coachee. Pelaksanaan supervisi akademik akan meningkatkan pengembangan diri seseorang dalam menumbuhkan moitivasi tersendiri. Selain itu dalam pelaksanaan harus menggunakan keterampilan coaching dengan paradigma berfikir dan prinsip coaching yang ditunjang dengan kompetensi coaching.

Peranan Coach  ialah dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Coach dapat memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, seperti dengan memberikan materi yang lebih terperinci, menjelaskan konsep dengan cara yang berbeda, atau memberikan contoh konkret untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.

Selain itu, coach juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Coach dapat memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, seperti dengan memberikan materi yang lebih terperinci, menjelaskan konsep dengan cara yang berbeda, atau memberikan contoh konkret untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.

Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dari awal memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambunga.

Keterampilan coaching memiliki keterkaitan yang erat dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, seseorang harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola tim, serta membantu anggota tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keterampilan coaching sangat relevan dalam pengembangan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam hal ini. Berikut adalah beberapa keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran :

a.     Keterkaitan dengan Pembelajaran Sosial dan Emosi

Seorang coach memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa dan membantu mereka dalam mencapai tujuan Pembelajaran sosial dan emosi adalah bagian penting dari pengembangan siswa secara holistik. Coach di sekolah dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Coach dapat memberikan dukungan dalam hal ini dengan membantu siswa mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka, meningkatkan kemampuan interpersonal, membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam mengatasi konflik. Dalam hal ini, coach dapat membantu guru dalam melaksanakan program pembelajaran sosial dan emosi di sekolah. Coach dapat bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan program pembelajaran sosial dan emosi yang terintegrasi dengan kurikulum dan memfasilitasi kegiatan dan program sosial dan emosi di sekolah.

b.  Kemampuan untuk Mendengarkan dan Memberikan Dukungan

Sebagai seorang coach, kemampuan untuk mendengarkan dan memberikan dukungan sangat penting. Hal ini juga relevan dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran yang baik harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan keluhan dan masalah anggota tim, serta memberikan dukungan dan solusi yang tepat. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

c.   Kemampuan untuk Mengembangkan Keterampilan dan Potensi Anggota Tim

Seorang coach memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan dan potensi siswa. Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengembangkan keterampilan dan potensi anggota tim, serta membantu mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat menciptakan tim yang lebih efektif dan produktif.

d.   Kemampuan untuk Membangun Hubungan dan Meningkatkan Kinerja Tim

yang telah ditetapkan. Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan membantu mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

e.   Kemampuan untuk Mengelola Konflik


Seorang coach memiliki kemampuan untuk membantu siswa dalam mengatasi konflik dan meningkatkan keterampilan interpersonal mereka. Hal ini juga relevan dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk mengelola konflik yang terjadi di antara anggota tim dan membantu mereka dalam menyelesaikan masalah secara efektif. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin pembelajaran dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

 

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

 
Saya sangat senang sekali dan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam hal pengajaran yaitu dilatih menjadi seorang coach di sekolah berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam membantu siswa dalam mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas, yang perlu diperbaiki dalam pengalaman sebagai coach adalah untuk mengembangkan kompetensi sebagai seorang coach ,yaitu bagaimana untuk belajar mengembangkan kemampuan berkomunikasi salah satunya adalah memberikan pertanyaan berbobot kepada coachee untuk membantu coachee menemukan solusi permasalahan yang dihadapi.

Analisis untuk implementasi dalam konteks Calon Guru Penggerak

Ada banyak tantangan yang dihadapi sebagai seorang coach dan guru penggerak yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) yaitu tantangan dalam memotivasi siswa: Siswa seringkali kehilangan motivasi untuk belajar, terutama dalam kondisi yang sulit seperti pandemi saat ini. Guru sebagai penggerak harus mencari cara untuk memotivasi siswa dengan cara yang berbeda-beda agar mereka tetap termotivasi dan terus belajar. 

alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah  guru dapat mencoba berbagai cara seperti memberikan tantangan atau proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung dengan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Kemudian tantangan berikutnya ialah tantangan dalam mengatasi perbedaan siswa: Setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Hal ini membuat tugas guru menjadi lebih sulit dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat mencapai semua siswa di kelas. 

Alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah   Guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memahami kebutuhan belajar siswa dan menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya lainnya untuk membantu siswa dalam belajar.

Membuat keterhubungan Materi

Sebelum mempelajari teknik coaching, saya hanya fokus pada pemberian materi pembelajaran dan penggunaan metode pengajaran yang sudah terbiasa. Sehingga saya belum terbiasa untuk mengetahui kebutuhan belajar masing-masing siswa secara individu dan meresponnya dengan cara yang sesuai. Selain itu, mereka mungkin belum terbiasa untuk memberikan umpan balik konstruktif secara teratur dan berusaha untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar siswa. 

Setelah mempelajari teknik coaching, saya lebih terampil dalam memahami kebutuhan belajar individu siswa dan memberikan solusi yang sesuai. Setelah mempelajari teknik coaching saya juga lebih terampil dalam memberikan umpan balik konstruktif secara teratur, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar, serta membantu siswa mencapai tujuan mereka. 

Selain itu, dengan teknik coaching, saya dapat menjadi lebih efektif dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar. Selain itu, teknik coaching juga dapat membantu saya untuk membangun lingkungan kelas yang lebih inklusif dan berdiferensiasi, yang memungkinkan siswa dengan berbagai kebutuhan belajar untuk berkembang dengan cara yang sesuai dengan kemampuan mereka.